Serat (Dietary Fiber) adalah bagian dari tumbuhan yang bisa dikonsumsi, tersusun dari karbohidrat, tidak dapat dicerna ataupun diserap di usus halus, dan mengalami fermentasi (baik sebagian atau keseluruhan) di usus besar.

Ada dua jenis serat yang berguna bagi tubuh, yaitu serat larut (Soluble Fiber) dan serat tidak larut (Insoluble Fiber). Serat larut adalah jenis serat yang larut dalam air dan bercampur dengan enzim pencernaan membentuk layaknya gel. Serat larut meliputi: Pektin, Galaktomanan, Beta Glukan, Gum, serta beberapa Oligosakarida yang tidak tercerna termasuk Inulin.

Serat larut air menghambat proses pencernaan di usus dan memelihara kesehatan saluran cerna dengan cara meningkatkan pergerakan usus besar. Serat larut memberi perasaan kenyang lebih lama (menunda lapar) sehingga sangat baik untuk mengendalikan berat badan.

Serat larut juga bisa memperlambat kenaikan gula darah, mengurangi risiko penyakit jantung, mengikat asam empedu, lemak, kolesterol bahkan zat-zat beracun dan mengeluarkannya bersama proses BAB. Serat larut berperan besar dalam membantu proses detoksifikasi tubuh.

Serat tidak larut adalah jenis serat yang tidak larut dalam air dan mendukung pergerakan sistem pencernaan. Serat tidak larut meliputi Lignin, Selulosa dan Hemiselulosa. Fungsi utama serat tidak larut adalah membersihkan usus (menggosok dinding usus dan mendorong keluar sisa-sisa kotoran), memangkas waktu transit makanan di usus dan meningkatkan massa tinja, melancarkan BAB, mengurangi risiko Wasir dan Kanker Usus Besar.

Berdasarkan angka kecukupan gizi KEMENKES, wanita dewasa butuh serat setidaknya 30 gram perhari, sedangkan pria sekitar 38 gram perhari. Sementara faktanya, tingkat konsumsi serat masyarakat rata-rata masih kurang dari 15 gram perhari.

Kurangnya konsumsi serat masyarakat kita itu bukanlah karena makanan sumber serat susah diperoleh atau mahal, tapi lebih karena masalah pola makan, kurangnya kesadaran mengenai arti pentingnya serat bagi kesehatan serta menyiapkan menu khusus tinggi serat sering dianggap ribet dan makan banyak waktu.

Serat bisa dengan mudah diperoleh dari berbagai jenis buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian. Buah-buahan tinggi serat antaralain: Markisa (10 gr), Rasberi (7 gr), Alpukat (6,7 gr), Pir (5,5 gr), Apel (4,4 gr), Pisang (3,1 gr), Kiwi (3 gr), Lemon (2,8 gr), Strawberi (2 gr),Pepaya (1,8 gr), Mangga (1,6 gr) dan Nanas (1,4 gr).

Sayuran tinggi serat antaralain: Daun kale (3,6 gr), Wortel (3,4 gr), Brokoli (2,6 gr), Kubis (2,5 gr) dan Bayam (2,2 gr). Sedang untuk kacang-kacangan antaralain: Kacang Merah (7 gr) dan Almond (3,5 gr).

Biji-bijian (Makanan Pokok) tinggi serat antaralain: Psyllium Husk (70 gr), Oat (10,6 gr) dan Beras Merah (3,5 gr).

Bobot serat di atas dihitung dari setiap 100 gr buah, sayur dan biji tersebut, kecuali Kacang Merah dari 1 gelas kacang dan Almond dari setiap 23 biji Almond.

Tapi Anda tidak perlu khawatir, karena kini setiap orang bisa dengan mudah mencukupi ebutuhan serat hariannya, yaitu dengan mengkonsumsi “Alfavera”, serbuk minuman kaya serat dalam kemasan sachet yang praktis dan rasa mint yang menyegarkan.

Kandungan lain seperti ekstrak Brokoli, kembang kol dan kubis juga dapat membantu detoksifikasi tubuh karena mengandung senyawa sulforaphane yang punya peran sangat penting dalam membantu detoksifikasi tubuh.

• Membantu mencukupi kebutuhan serat tubuh

Tuangkan 1 sachet Alfavera ke dalam 1 gelas (200 ml) air putih (jangan panas), aduk hingga rata dan segera diminum:

• Bagi yang belum pernah konsumsi, untuk 3 hari pertama, minum 3 x 2 sachet / hari, sertai dengan diet rendah karbohidrat dan hindari makan daging, perbanyak konsumsi buah, sayuran dan banyak minum air putih (minimal ½ berat badan dalam ounce / hari, misalnya bobot Anda 60 kg (132 pon), maka Anda harus minum sekitar 66 ounce air atau setara 1,95 liter perhari).
• Selanjutnya cukup minum 2 x 1 sachet / hari untuk memelihara kesehatan usus dan pencernaan,
• Setelah 1 bulan, kembali lakukan langkah pertama demikian dan seterusnya.